Semarak Tradisi Bangunkan Sahur dengan Alat Musik Tradisional Tongkek di Kampung Gubuk Masjid


 


Pemuda Kampung Gubuk Masjid, Pancor, Lombok Timur, kembali menghidupkan tradisi membangunkan sahur dengan alat musik tradisional tongkek selama bulan ramadhan. Tradisi ini telah dilakukan turun-temurun oleh warga setempat.

Tongkek adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pancor, terbuat dari bambu, dan dimainkan dengan cara memegangnya menggunakan tangan kiri dan memukulnya menggunkan tangan kanan. Alat ini telah menjadi bagian dari budaya yang membawa suasana khas saat sahur di kampung ini.

Awalnya, kegiatan membangunkan sahur dengan tongkek merupakan ide dari para leluhur dan menjadi tradisi yang dilestarikan hingga kini, dapat diikuti oleh siapa saja tanpa adanya paksaan. Setiap tahunnya, kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan bagi warga, meskipun kini jumlah pesertanya mulai berkurang.

Muhammad Azwar, yang mengkoordinasi kegiatan ini menjelaskan bahwa mereka mulai berkumpul dari pukul 03.00 pagi dan akan berakhir sekitar pukul 04.00 pagi. "Kami biasanya berkumpul di rumah ketua remaja tongkek. Kalau sudah jam 3, para pemuda akan berdatangan untuk memulai kegiatan ini," terang Azwar ketika diwawancarai.

Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi membangunkan sahur dengan tongkek ini mengalami penurunan partisipasi.

"Ya, belakangan ini memang ada penurunan. Mungkin karena kesibukan pekerjaan dan banyak juga yang sudah berkeluarga," tambah Azwar.

Namun, meski menghadapi tantangan Azwar tetap berharap tradisi ini akan terus berlanjut.

"Harapan saya, semoga selalu ada generasi penerus yang melestarikan tradisi ini. Karena seperti yang kita tahu, anak-anak zaman sekarang lebih sibuk dengan gadget," harapnya.

Dengan semangat para pemuda untuk menjaga tradisi ini, diharapkan kegiatan membangunkan sahur dengan tongkek tetap bertahan dan menjadi warisan budaya yang tak terlupakan di Kampung Gubuk Masjid.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama